kepp writing

Seperti sore-sore yang lainnya hujan ritik rintik dikota hujan bogor, aku duduk termenung membaca jurnal tentang  ilmu kehidupan. aku terbangun dari fikiranku oleh suara kak roto yang memanggilku,  "dwi ikut tahlilan yo", ya sosok manusia S2 yang besar, brewok, dan agak menakutkan itu mengajakku.
 aku tak langusung menjawab, aku menimbang kegiatanku yang besok akan ada ujian ilmu kehidupan. Sepintas terintas dikepaku ,ngapain ikut tahlilan enakan belajar.
namun awan mendung dikepalaku itu langusung hilang saat memikirkan nasi kotak yang akan dibawa saat pulang nanti.
tahlilan, acara syukuran untuk ekspresi syukur pada sang ilahi sang pemberi rezeki. adalah kebudayaan nenek moyangku yang disebarkan oleh wali songo yang menjelajahi setiap sudut pulauku ini, tak dibatasi oleh budaya dan suku. dibuktikan dengan samanya acara tahilan antara sukuku jawa dan suku perantauanku sunda. acara yang menyeimbangkan hubungan vertikal dan hubungan horizontal.

"oh ya kak, sholat dlu"

aku memikirkan acara tahlilan itu. langusung terbayang dikepa



 Jurnal yang ditulis oleh orang hebat diluar sana yang belum dapat aku selami makna sebenarnya. membuat kelapaku pusing, pening
 Aku mungkin lelah dan terpaksa membaca untuk besok ujian, yang sebelumnya aku malah main dota dengan seorang rimbawan.

suara gerimis yang gemericik menenangkan hati

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international voip calls